Nikah Kantor

Nikah Kantor
Suasana Pernikahan

Kamis, 15 Oktober 2015

Jangan Biarkan Suamimu Takut Padamu

Oleh : Ernie Prasetyo 

     Ada tipe suami galak, gampang naik pitam, mudah berkata kasar, bahkan tak segan2 memberikan pukulan pada istrinya. Kebalikannya adalah suami tipe susis, kata anak gaul, suami sieun istri, alias suami takut istri.Sosok suami yangtidak memiliki dominasi dan pengaruh atas istrinya.

    Dua tipe ekstrim yang pada dasarnya sama2 buruk dan berbahaya. Hanya saja tipe yang keduya secara sadar atau tidak ada yang justru merasa bangga memilikinya. Senang punya suami yang "penurut" katanya.
     Kayaknya  yang banyak di masyarakat adalah suami yang minder di hadapan istrinya,tidak dapat menentukan pilihan, tidak dapat menegur bila istri salah dan tidak dapat memutuskan urusan2 lainnya.Sosok suami yang terlihat inferior, tidak punya otoritas dan dominasi sama sekali atas istrinya

     Ada banyak sebab yang berpotensi memicu fenomena semacam itu.Misalnya faktor finansial, dimana penghasilan istri lebih banyak dari pada suami, atau latar belakang keluarga istri yang lebih dominan dari pada keluarga suami.

Faktor lain misalnya adalah pendidikan, jenjang pendidikan suami lebih rendah dari pada istri, atau memang secara kecerdasan berfikir istri lebih baik dari suami.
Faktor lainnya adalah karakter, dimana istri lebih vokal dan possesif  (suka mengatur dan mendominasi) dan suami berkarakter suka mengalah dan tidak suka konflik.

     Beberapa faktor diatas membuat posisi tawar suami lemah. Kalau orang jawa bilang "kalah awu", kalah derajat.Akibatnya suami8 tidak berani mengambil langkah sebelum ada "tok" dari istri.
     Nah, sebagai istri yang shalihah,selayaknya mewaspadai fenomena ini. Ini bukan fenomena menguntungkan, karena ini soal tugas fungsi suami sebagai qawwam (QS An Nisa34),sebagai pilar penegak atau pandega,pengarah, pengontrol dan pembina atas istri dan keluarga.

Apabila fungsi qawwam lemah,berarti bangunan keluarga juga lemah,dan ini berbahaya.
Sebagai istri yang baik, harusnya merasa tidak senang bila suami minder padanya dan tidak berani mengambil keputusan.

Berilah suami kepercayaan untuk mengambil sebuah keputusan.Jalinlah komunikasi yang baik dengan suami, berilah masukan dengan cara yang lebih tawadhu'.
Percayalah, saat naik kendaraan lebih enak jadi penumpang dari pada jadi sopir..................

0 komentar:

Posting Komentar

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com